Minggu, 14 September 2014

Tips Jalan-Jalan Murah di Jepang

Setelah dapet tips makan murah di Jepang, ini satu lagi tips yang cukup esensial ketika jalan-jalan di Jepang, yaitu soal transportasi. Hal pertama yang saya keluhkan di Jepang adalah soal mahalnya harga transportasi. Masa satu stasiun subway aja kita harus membayar 200 yen atau sekitar Rp. 20.000. Kalau mau dibanding-bandingkan dengan Indonesia, Rp. 20.000 tuh bisa mengantarkan kita ke luar provinsi. Belum lagi kalau mau ke luar kota, jangan dulu bicara soal harga tiket shinkansen yang bisa menyamai tiket AirAsia Jakarta-Tokyo, tiket bus Osaka-Tokyo saja pun bisa seharga Rp. 500.000. Jangan takut dulu lho! Ada beberapa trik untuk meringankan budget transportasi selama di Jepang. Berikut ini tips jalan-jalan murah di Jepang.
shibuya-tokyo
Shibuya, Tokyo.
tokyo-station
Stasiun Tokyo dengan arsitektur klasik.
Day Pass
Menurut saya, ini adalah cara paling efektif. Nampaknya pemerintah Jepang memang sangat memanjakan turis-turis asing karena memang diskon dan paket day pass ini banyak diberikan untuk turis mancanegara. Salah satu contohnya adalah Japan Railway (JR) Pass.  Ada banyak jenis JR Pass, mulai dari yang berlaku di beberapa wilayah (JR East, JR West, JR Central, JR Shikoku, dll) sampai yang berlaku di seluruh Jepang.
JR-EAST-PASS
Kalau memang kamu mau puas jalan-jalan di Jepang dan memiliki budget yang lebih, ada baiknya langsung membeli JR Pass karena pelayanannya meliputi jalur JR seluruh Jepang. JR sendiri adalah perusahaan milik negara jadi memiliki rute yang paling lengkap. Selain JR ada banyak lagi perusahaan perkeretaan di Jepang seperti Nankai, Hankyu, Tobu, Chichibu Railway, dan banyak lagi. Sayangnya memang JR Pass ini hanya melayani rute-rute di dalam jalur JR saja dan kalau beruntung ada jalur lain yang bekerja sama tapi apakah kamu kebayang untuk bisa menjelajahi seluruh Jepang dengan kereta shinkansen? Untuk informasi mengenai JR Pass, kamu bisa mengakses website resminya di japanrailpass.net kamu juga bisa membeli kartu JR Pass ini dari Indonesia loh, nanti dikirim langsung ke rumah, gratis!
kyoto-japan-walking-higashiyama
Jalan kaki di Kyoto lebih seru ketimbang naik subway.
Jangan Males Jalan Kaki
Nah ini nih yang penting. Kalau di Indonesia kan kita sering banget dimanjain dengan angkot yang bisa berhenti di mana pun (bahkan angkot suka mundur buat jemput, kan?) atau ojek yang dengan lincah nganterin kita kemana pun. Di Jepang, memang tersedia banyak moda transportasi, namun kerap kali kita harus mau berjalan agak jauh atau naik tangga bertingkat-tingkat. Hal yang paling malesin adalah kerap kali ketika saya mau ke satu tempat tapi hanya beda satu stasiun. Rasanya sayang banget mau ngeluarin uang Rp. 20.000 untuk satu stasiun namun kok capek juga ya jalan 2-3 km. Jadi sebenarnya pilihannya ada di diri kamu sendiri, sih. Kalau saya memilih jalan kaki karena merasa akan ada banyak hal yang bisa dilihat walaupun beberapa kali mengalah dengan sikap manja. Misalnya saja ketika saya habis keliling Shibuya dan mau ke Harajuku, itu kan hanya satu stasiun saja, tapi  pilihannya antara tidak capek dan nyasar tapi ngeluarin uang Rp. 20.000 atau jalan kaki dan dengan kemungkinan nyasar namun lebih banyak hal yang dilihat.
Bus Bisa Jadi Alternatif, Juga Jadi Malapetaka
Jadi saya pernah berasumsi bahwa naik bus bisa lebih murah ketimbang naik kereta. Mengapa beranggapan demikian? Beberapa kali saya sempat menjumpai bus yang bertarif flat. Maksudnya, tarif bus itu hanya 100 yen ke seluruh pemberhentian. Sayangnya sistem ini tidak bisa diaplikasikan ke semua bus. Misalnya ketika saya sedang kere-kerenya di Kyoto. Waktu itu saya hendak pulang dari Arashiyama menuju kawasan Kawaramachi. Biasanya kalau naik kereta Hankyu, hanya membutuhkan ongkos 230 yen. Saya berinisiatif dong untuk naik bus, siapa tau tarifnya bisa lebih murah. Tau-tau ketika bus jalan, tarifnya terus bertambah, dan malah jadi lebih mahal dari pada kereta. Iya, hanya beda 20 yen sih, tapi kan untuk keadaan melarat, 20 yen itu cukup berarti. Bisa buat nambahin biaya makan di vending machine sobba dan udon. Belum lagi naik bus memakan waktu lebih lama. Kalau biasanya naik kereta dari Arashiyama ke Kawaramachi hanya 30 menit, bus malah bisa 1 jam sendiri. Jadi lebih cerdik dalam riset deh. Di Kyoto ada juga bus loop line yang bertarif flat 100 yen. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk keliling kota dengan budget murah.
bus-on-Nara-Japan
Naik bus di Nara.
Hitchiking
Nah ini kalau hanya kamu berani aja sih. Saya pernah mencari tahu bagaimana caranya hitchiking di Jepang. Ternyata sudah ada banyak yang membahas. Cara ini dinilai cukup efektif loh. Lumayan kan kalau kamu bisa menumpang gratis dari Tokyo ke Osaka? Kamu bisa memangkas pengeluarin sebesar Rp. 500.000 lho! Selain itu, waktu itu saya pernah hitchiking ketika lama menunggu bus di Muse Park, Chichibu. Alhasil saya malah jadi dapet temen baru dan diantar ke tempat tujuan.
kyoto-taxi-and-girl-kimono
Taksi di Kyoto.
Hindari Naik Taksi
Mau hemat? Hindari naik taksi di Jepang. Tarifnya yang super gila sering kali membuat saya mules ketika melihat argonya. Ketika buka pintu, tarif awalnya saja sudah 710 yen (Rp. 75.000). Pertama kali naik taksi ketika jalan-jalan di Kyoto bersama kedua orang teman Jepang. Waktu itu kami habis main di Kinkaku-ji dan ingin berkunjung ke Fushimi Inari. Kebetulan memang kedua teman saya ini sedang mengenakan kimono dan yukata, ribet dong? Makanya mereka ingin naik taksi. Alhasil tarifnya mencapai 4000 yen, hampir Rp. 500.000. Gilak!    Meski dibayarin tapi saya ngenes sendiri lihat tarifnya. Tapi jika memang tidak ada pilihan lain dan kamu pergi dengan beberapa orang sih rasanya tak akan terasa begitu mahal. Waktu itu ketika saya tiba di kota Isesaki dan hari mulai gelap, saya memutuskan untuk naik taksi karena takut nyasar, berhubung handphone mati dan takut nyasar untuk jalan ke hotel yang berjarak 3 km lebih. Akhirnya saya harus merogoh kocek 1800 yen. Maaaak, itu bisa buat makan siang dan makan malem :’(
Dari kelima tips di atas hal yang paling penting sebenarnya adalah riset yang mendalam. Cari tahu tarif dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk menghindari kesasar, sebaiknya memiliki peta atau mudahnya printscreen navigasi yang sebelumnya telah dicari di google maps.  Kalau memang mau menghemat budget ketika jalan-jalan di Jepang sih memang harus super perhitungan. Satu lagi yang sebenarnya bisa dilakukan adalah dengan menyewa mobil, hanya jika kamu berniat untuk main ke daerah-daerah pedalaman Jepang yang tidak memiliki jaringan transportasi yang baik.


sumber http://blogtotrip.wordpress.com/2014/05/01/tips-jalan-jalan-murah-di-jepang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar