Setelah dapet tips makan murah di Jepang,
ini satu lagi tips yang cukup esensial ketika jalan-jalan di Jepang,
yaitu soal transportasi. Hal pertama yang saya keluhkan di Jepang adalah
soal mahalnya harga transportasi. Masa satu stasiun subway aja kita
harus membayar 200 yen atau sekitar Rp. 20.000. Kalau mau
dibanding-bandingkan dengan Indonesia, Rp. 20.000 tuh bisa mengantarkan
kita ke luar provinsi. Belum lagi kalau mau ke luar kota, jangan dulu
bicara soal harga tiket shinkansen yang bisa menyamai tiket AirAsia
Jakarta-Tokyo, tiket bus Osaka-Tokyo saja pun bisa seharga Rp. 500.000.
Jangan takut dulu lho! Ada beberapa trik untuk meringankan budget transportasi selama di Jepang. Berikut ini tips jalan-jalan murah di Jepang.
Day Pass
Menurut saya, ini adalah cara paling efektif. Nampaknya pemerintah
Jepang memang sangat memanjakan turis-turis asing karena memang diskon
dan paket day pass ini banyak diberikan untuk turis
mancanegara. Salah satu contohnya adalah Japan Railway (JR) Pass. Ada
banyak jenis JR Pass, mulai dari yang berlaku di beberapa wilayah (JR
East, JR West, JR Central, JR Shikoku, dll) sampai yang berlaku di
seluruh Jepang.
Kalau memang kamu mau puas jalan-jalan di Jepang dan memiliki budget
yang lebih, ada baiknya langsung membeli JR Pass karena pelayanannya
meliputi jalur JR seluruh Jepang. JR sendiri adalah perusahaan milik
negara jadi memiliki rute yang paling lengkap. Selain JR ada banyak lagi
perusahaan perkeretaan di Jepang seperti Nankai, Hankyu, Tobu, Chichibu
Railway, dan banyak lagi. Sayangnya memang JR Pass ini hanya melayani
rute-rute di dalam jalur JR saja dan kalau beruntung ada jalur lain yang
bekerja sama tapi apakah kamu kebayang untuk bisa menjelajahi seluruh
Jepang dengan kereta shinkansen? Untuk informasi mengenai JR Pass, kamu bisa mengakses website resminya di japanrailpass.net kamu juga bisa membeli kartu JR Pass ini dari Indonesia loh, nanti dikirim langsung ke rumah, gratis!
Jangan Males Jalan Kaki
Nah ini nih yang penting. Kalau di Indonesia kan kita sering banget
dimanjain dengan angkot yang bisa berhenti di mana pun (bahkan angkot
suka mundur buat jemput, kan?) atau ojek yang dengan lincah nganterin
kita kemana pun. Di Jepang, memang tersedia banyak moda transportasi,
namun kerap kali kita harus mau berjalan agak jauh atau naik tangga
bertingkat-tingkat. Hal yang paling malesin adalah kerap kali ketika
saya mau ke satu tempat tapi hanya beda satu stasiun. Rasanya sayang
banget mau ngeluarin uang Rp. 20.000 untuk satu stasiun namun kok capek
juga ya jalan 2-3 km. Jadi sebenarnya pilihannya ada di diri kamu
sendiri, sih. Kalau saya memilih jalan kaki karena merasa akan ada
banyak hal yang bisa dilihat walaupun beberapa kali mengalah dengan
sikap manja. Misalnya saja ketika saya habis keliling Shibuya dan mau ke
Harajuku, itu kan hanya satu stasiun saja, tapi pilihannya antara
tidak capek dan nyasar tapi ngeluarin uang Rp. 20.000 atau jalan kaki
dan dengan kemungkinan nyasar namun lebih banyak hal yang dilihat.
Bus Bisa Jadi Alternatif, Juga Jadi Malapetaka
Jadi saya pernah berasumsi bahwa naik bus bisa lebih murah ketimbang
naik kereta. Mengapa beranggapan demikian? Beberapa kali saya sempat
menjumpai bus yang bertarif flat. Maksudnya, tarif bus itu
hanya 100 yen ke seluruh pemberhentian. Sayangnya sistem ini tidak bisa
diaplikasikan ke semua bus. Misalnya ketika saya sedang kere-kerenya di
Kyoto. Waktu itu saya hendak pulang dari Arashiyama menuju kawasan
Kawaramachi. Biasanya kalau naik kereta Hankyu, hanya membutuhkan ongkos
230 yen. Saya berinisiatif dong untuk naik bus, siapa tau tarifnya bisa
lebih murah. Tau-tau ketika bus jalan, tarifnya terus bertambah, dan
malah jadi lebih mahal dari pada kereta. Iya, hanya beda 20 yen sih,
tapi kan untuk keadaan melarat, 20 yen itu cukup berarti. Bisa buat
nambahin biaya makan di vending machine sobba dan udon. Belum
lagi naik bus memakan waktu lebih lama. Kalau biasanya naik kereta dari
Arashiyama ke Kawaramachi hanya 30 menit, bus malah bisa 1 jam sendiri.
Jadi lebih cerdik dalam riset deh. Di Kyoto ada juga bus loop line yang bertarif flat 100 yen. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk keliling kota dengan budget murah.
Hitchiking
Nah ini kalau hanya kamu berani aja sih. Saya pernah mencari tahu bagaimana caranya hitchiking
di Jepang. Ternyata sudah ada banyak yang membahas. Cara ini dinilai
cukup efektif loh. Lumayan kan kalau kamu bisa menumpang gratis dari
Tokyo ke Osaka? Kamu bisa memangkas pengeluarin sebesar Rp. 500.000 lho!
Selain itu, waktu itu saya pernah hitchiking ketika lama menunggu bus di Muse Park, Chichibu. Alhasil saya malah jadi dapet temen baru dan diantar ke tempat tujuan.
Hindari Naik Taksi
Mau hemat? Hindari naik taksi di Jepang. Tarifnya yang super gila
sering kali membuat saya mules ketika melihat argonya. Ketika buka
pintu, tarif awalnya saja sudah 710 yen (Rp. 75.000). Pertama kali naik
taksi ketika jalan-jalan di Kyoto bersama kedua orang teman Jepang.
Waktu itu kami habis main di Kinkaku-ji dan ingin berkunjung ke Fushimi
Inari. Kebetulan memang kedua teman saya ini sedang mengenakan kimono
dan yukata, ribet dong? Makanya mereka ingin naik taksi. Alhasil
tarifnya mencapai 4000 yen, hampir Rp. 500.000. Gilak! Meski
dibayarin tapi saya ngenes sendiri lihat tarifnya. Tapi jika memang
tidak ada pilihan lain dan kamu pergi dengan beberapa orang sih rasanya
tak akan terasa begitu mahal. Waktu itu ketika saya tiba di kota Isesaki
dan hari mulai gelap, saya memutuskan untuk naik taksi karena takut
nyasar, berhubung handphone mati dan takut nyasar untuk jalan ke hotel
yang berjarak 3 km lebih. Akhirnya saya harus merogoh kocek 1800 yen.
Maaaak, itu bisa buat makan siang dan makan malem :’(
Dari kelima tips di atas hal yang paling penting sebenarnya adalah
riset yang mendalam. Cari tahu tarif dari satu tempat ke tempat lainnya.
Untuk menghindari kesasar, sebaiknya memiliki peta atau mudahnya
printscreen navigasi yang sebelumnya telah dicari di google maps. Kalau
memang mau menghemat budget ketika jalan-jalan di Jepang sih
memang harus super perhitungan. Satu lagi yang sebenarnya bisa dilakukan
adalah dengan menyewa mobil, hanya jika kamu berniat untuk main ke
daerah-daerah pedalaman Jepang yang tidak memiliki jaringan transportasi
yang baik.
sumber http://blogtotrip.wordpress.com/2014/05/01/tips-jalan-jalan-murah-di-jepang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar